Berternak kelinci ternyata masih
terbuka lebar. Namun sayangnya masih sedikit masyarakat yang melirik kelinci
sebagai potensi bisnis yang menjanjikan. Ketua Himpunan Masyarakat
Perkelincian Indonesia (Himakindo), Yono C Raharjo menjelaskan proses
pengembangbiakan dan pertumbuhan kelinci sangat cepat sehingga seorang investor
bisa memperoleh hasil investasi yang relatif cepat jika dikelola dengan baik.
"Potensi kelinci untuk tumbuh
dan berkembang biak dengan cepat, pada umumnya telah umum diketahui,"
ungkap Yono saat berbincang dengan detikFinance, Senin (9/7/2012). Yono menjelaskan, dalam setahun
seekor induk kelinci mampu menghasilkan paling tidak 40 kg bobot hidup pada
pola tradisional dan 120 kg pada pola intensif.
"Biasanya ditingkat intensif
mengawinkan 7 sampai 8 kali per tahun untuk satu induk kelinci. Kemudian jumlah
anak-anak kelincinya terseleksi 8 sampai 10 ekor yang bisa dipananen. Jadi 7
kali 8 sama dengan 56 ekor/tahun," imbuhnya.
Pada pola intensif seekor kelinci
bisa dipanen pada umur 80 hari dengan bobot 2,5 kg/ekor. Sehingga menurutnya,
dari satu induk anak kelinci saja bisa menghasilkan daging sekitar 120
kg/tahun.
"Kalau 56 ekor kali 2,5 kg,
umur potong potong 80 hari. Jadi 1 induk kelinci bisa menghasilkan sekitar 120
kilo/tahun," sanggahnya
Menurutnya, dengan investasi yang
sama dengan sapi. Ternyata kelinci bisa menghasilkan daging per tahunnya jauh
lebih besar daripada ternak sapi yaitu mencapai kira-kira 24 kali lebih banyak
daripada sapi.
"Bila disetarakan bahwa 1 sapi
bernilai Rp 10 juta, induk kelinci Rp 300 ribu (1 sapi = 30 kelinci), maka
dalam 1 tahun 1 sapi menghasilkan 200 kg bobot hidup, sedangkan 30 induk
kelinci akan menghasilkan 1.200 sampai 4.800 kg," sambungnya.
Jika masyarakat ingin memulai beternak kelinci, sebaiknya dilakukan
secara berkelompok agar proses pemeliharaan dan pemasaran produk ternak kelinci
bisa dikelola dengan baik. Menurutnya, untuk investasi awal masyarakat bisa
berinvetasi kira-kira sebesar Rp 10 juta. Namun dalam kurun waktu setahun
masyarakat telah bisa memperoleh pengembalian investasi.
"Kalau seorang melihara 20
induk plus 3 jantan. Mestinya dia bisa makan protein 20 gr/orang dari satu
keluarga dengan 4 anggota. Ditambah dengan penambahan pendapatan Rp 900
ribu/bulan. Di negara lain bagi yang tidak mampu disediakan (modal) oleh negara
kalau di kita 20 induk dengan 3 jantan, rata-rata menghabiskan hampir Rp 10
juta. Dalam 1 tahun sudah balik modal," sebutnya.
Selain itu, peternak kelinci juga
bisa memperoleh tambahan pendapatan selain penjualan daging kelinci saja.
"Pendapatan akan bertambah bila
dilakukan integrasi dengan sayuran/bunga, pengolahan daging, kulit-bulu dan
pupuk (padat dan cair)," tutup Yono.
http://finance.detik.com/read/2012/07/09/110042/1960777/4/ternak-kelinci-ternyata-hasilkan-daging-24-kali-daripada-sapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar